Friday, April 26, 2013

Pengalaman Pertama ke Luar Negri


Sebenarnya sudah lama saya memendam rasa untuk menuliskan pengalaman saya tentang bagaimana rasanya keluar negeri yang bukan hanya sekedar jalan-jalan saja tetapi sekaligus menimba banyak ilmu. Masih ingat saat itu sekitar bulan Oktober 2010 ada tawaran untuk mengikuti konferensi AIESEC Unleash Asia Pacific di Manila, Filipina. Saat itu saya berfikir, ¨Hmmm...kenapa nggak nyoba aja ya, kan Filipina deket, kalo masalah duit, hah bisa cari sponsor lah¨. Jadi saat itu saya bertekad bulat untuk mencoba agar bisa menginjakkan kaki di Manila. Karena kebetulan saya anggota organisasi AIESEC, maka saya tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini. Maka kali itu juga saya mulai membuat paspor dan segala tetek bengek yang lain. Umur saya saat itu sudah 20 tahun keatas, belum terlalu tua lah ya buat pengalaman pertama ke luar negri.

Akhirnya perburuan sponsor pun dimulai. Saya saat itu mulai bertanya-tanya sama ketua jurusan saya yang kebetulan sangat baik hati sekali. Saya langsung diarahkan untuk ke rektorat untuk mengurus sponsor. Setelah mandi keringat dan bolak-balik dari fakultas ke rektorat dan perjuangan selama 2 minggu, akhirnya sponsor pun turun. Alhamdulillah usaha keras membuahkan hasil. Selain itu paspor saya pun juga sudah jadi sehingga tinggal mempersiapkan segala hal untuk berangkat. Karena pertama kali keluar negri, maka saya belum tahu bagaimana cara beli tiket pesawat. Sungguh saya merasa katrok sekali, tahun 2010 tapi belum tahu cara beli tiket pesawat ke luar negri. Untungnya ada teman saya yang berbaik hati menawarkan bantuannya meminjamkan kartu kredit mamanya kepada saya untuk beli tiket pesawat secara online. Alhasil saya bisa mendapatkan tiket pesawat yang lumayan murah untuk terbang pulang-pergi Jakarta-Manila saat itu.

Ini merupakan pengalaman saya pertama keluar negri, sendirian lagi! Tapi saya yakin bisa survive setelah sampai disana soalnya ada yang menjemput di bandara. Jadi pelajaran yang saya pelajari disini adalah saya mengurus semuanya dari awal sampai berangkat sendirian, mulai dari mengurus paspor, mencari sponsor, mendaftarkan diri di konferensi internasional, hingga membeli tiket pesawat. Jadi merasa lebih mandiri dan bangga juga sih hehehe.

Akhirnya saya pada bulan November 2010 (maaf tanggalnya lupa) malam saya menunggu di bandara Soekarno Hatta untuk check in ke dalam Pesawat Philippines Airlines. Hmm, saya tidak sabar merasakan perjalanan keluar negri yang penuh dengan kejutan ini. Saya tidak sabar untuk menginjakkan kaki saya ke tanah Filipina, ke tanah antah berantah dimana perbedaan budaya, bahasa, watak manusia dan makanan akan saya rasakan. Saya hanya bisa tersenyum saat saya sudah masuk dan duduk di kursi pesawat. Semua perjuangan yang telah saya lakukan terasa terbayar saat pesawat mulai lepas landas dan saya merasakan keindahan lampu malam kota Jakarta malam itu semakin lama semakin redup seiring dengan semakin tingginya pesawat.

(Me, Inside Philippine Airlines)

Sekitar jam 5 pagi saat saya bangun dari tidur saya saat itu juga pesawat akan mendarat di Bandara Ninoy Aquino Manila. Saya lihat dari pesawat gemerlap lampu kota Manila yang terlihat sangat indah ini. Saya hampir tidak percaya dengan apa yang saya lihat dan perasaan tak menentu ini terus berlanjut karena sebentar lagi saya benar-benar akan menginjakkan kaki di Manila. Ya Tuhan, ini bukan mimpi setelah tidur, tetapi ini kenyataan yang sebentar lagi akan terealisasi. Manila, here I come!

1 comment: